Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang
menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari waktu ke waktu
beraneka ragam bunyi, seperti klakson maupun mesin sepeda motor dan mobil,
handphone, radio, televisi, tape recorder, dan sebagainya senantiasa
mengerumuni kita, tidak semuanya dapat dianggap sebagai musik karena sebuah
karya musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut
merupakan suatu system yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi,
harmoni, ritme, timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk.
Kosasih (1982:1) berpendapat bahwa: Musik merupakan tempat
dimana manusia dapat mencurahkan perasaan hati, tempat melukiskan getaran jiwa
khayal yang timbul dalam pikiran yang mana tak dapat dicetuskan dengan
perantaraan kata-kata, perbuatan atau dengan perantaraaan salah satu bidang
seni lain. Hal tersebut diatas sesuai dengan Soeharto (1992:86) mengatakan
bahwa: Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya
berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk
gagasan, sifat, dan warna bunyi. Namun dalam penyajiannnya, seiring dengan
unsur–unsur lain, seperti bahasa, gerak, ataupun warna.
Seni atau berkesenian pada dasarnya adalah hasil rekayasa
(ciptaaan) manusia. Namun, rasa seni bukanlah hasil rekayasa. Rasa itu ada dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri setiap manusia. Manusia bukan
hanya mahkluk yang berpikir (rasional), melainkan mahkluk spiritual yang
memiliki sisi-sisi kejiawaan atau kesadaran seperti berperasaan, mencintai
keindahan, menginginkan keharmonisan dengan alam, sesama, dan Tuhan. Perwujudan
atau ekspresi sisi manusia ini antara lain dituangkan dalam bentuk-bentuk
tertentu, misalnya dalam bentuk olah kata, seperti menyanyi dan berpuisi; dalam
bentuk olah gerak atau tarian, lukisan, pahatan dan sebagainya. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kita sebagai manusia pasti memiliki rasa seni.
Hanya kadar dan bidang yang diminati bisa berbeda-beda. Dalam ensiklopedia
Encarta, seni (art) diartikan sebagai hasil dari daya kreativitas manusia yang
dibentuk untuk menyampaikan ide, perasaan, dan kebutuhan-kebutuhan visual
manusia. Atau dengan kata lain seni merupakan ekspresi jiwa, ide, emosi, dan
perasaan manusia. Seni terwujud melalui ketrampilan atau daya kreativitas
manusia dalam bentuk karya-karya yang bersifat indah (estetis) dan simbolis.
Pada umumnya orang membagi seni atau kesenian itu atas empat cabang yaitu seni
musik, seni tari, seni teater (drama), dan seni rupa. Biasanya, keempat cabang
seni ini dibedakan berdasarkan unsur media yang dipakai. Pada seni musik, media
yang dipakai dan digarap adalah suara (nada). Pada seni tari, media yang
dipakai adalah gerak. Pada seni teater, media yang dipakai adalah acting. Pada
seni rupa, media yang dipakai adalah rupa. Dengan demikian, apabila sebuah
kesenian menggunakan lebih dari satu macam media, maka ia dapat disebut sebagai
seni multimedia. Dalam penelitian ini, penulis berfokus hanya kepada seni
musik.
Musik adalah pantulan dunia disekitar kita dan juga
orang-orang yang membuatnya. Alam semesta tercipta dengan musik alam yang
sangat indah. Gemuruh, ombak laut, deru angina di gunung, dan rintik hujan
merupakan musik alam yang sangat indah dan sudah terbukti bagaimana pengaruh
musik alam itu bagi kehidupan manusia. Perjalanan manusia tak pernah luput dari
pengaruh musik. Begitu besarnya pengaruh paduan nada-nada tersebut membuat
dunia ini seakan terasa begitu sepi tanpa ada suara musik yang terdengar. Musik
dapat memberi perubahan dalam diri individu manusia, bahkan dapat membentuk karakter
manusia, sejak manusia itu masih dalam rahim ibunya. Musik, dengan segala
efeknya – baik efek positif maupun negatif, takkan pernah dapat kita. Menurut
Jhon Tasker Howerd dalam Nainggolan (1994:10) “ Music, however, is a living
language…” artinya musik adalah bahasa yang hidup.